Metode Pembelajaran dalam Peningkatan Motorik Halus Anak Usia Dini

Authors

  •   Masruroh Masruroh   UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
  •   Zainal Abidin   UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

DOI:

https://doi.org/10.35719/preschool.v3i1.39

  Keywords:

teaching methods, fine motor skill, early chilhood

Abstract

This study aims to reveal the various methods used by teachers in fine motor learning in early childhood, teacher and child interactions in fine motor learning, and the level of fine motor learning in early childhood. This research uses a qualitative approach with the type of case study. Data are obtained by observation, interviews, and document review. Data analysis used interactive analysis consisting of data reduction, data presentation, and verification/conclusion. This study reveals: First, the methods used in learning fine motor skills for early childhood are the demonstration method, the assignment method, and the combined method (demonstration method and assignment method). All of these methods can develop fine motor skills in early childhood. Second, teacher-child interactions in early childhood fine motor learning are open, democratic, and active participation and enthusiasm of children in improving fine motor learning. Third, the level of achievement of fine motor development in early childhood is Developing According to Expectations, which is indicated by the work of children in Group A receiving the BSH predicate as much as 59%.

Kajian ini bertujuan untuk mengungkap ragam metode yang digunakan guru dalam pembelajaran motorik halus pada anak usia dini, interaksi guru dan anak dalam pembelajaran motorik halus, dan tingkat pembelajaran motorik halus anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Data diperoleh dengan observasi, wawancara, dan reviu dokumen. Analisis data menggunakan analisis interaktif yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/simpulan. Penelitian ini mengungkap: Pertama, metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran motorik halus anak usia dini adalah metode demonstrasi, metode pemberian tugas, dan metode gabungan (metode demonstrasi dan metode pemberian tugas). Semua metode itu dapat mengembangkan motorik halus anak usia dini. Kedua, interaksi guru dengan anak dalam pembelajaran motorik halus anak usia dini adalah terbuka, demokratis, serta partisipasi dan antusias anak aktif dalam meningkatkan pembelajaran motorik halus. Ketiga, tingkat pencapaian perkembangan motorik halus anak usia dini adalah Berkembang Sesuai Harapan (BSH) yang ditunjukkan dengan hasil karya anak Kelompok A mendapat predikat BSH sebanyak 59%.

Kata Kunci: metode pembelajaran, skill motorik halus, anak usia dini

References

Dacholfany, I. & Hasanah, U. (2018). Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Konsep Islam.Jakarta: Amzah, 2018.

Halimah, N. (2016) Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Kolase dengan Berbagai Media pada Anak Kelompok B3 di TK Aba Ngoro-Oro Patuk Gunung kidul 2015/2016. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.

Indriyani, F. (2014). Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menggunting dengan Berbagai Media pada Anak Usia Dini Kelompok A TK ABA Gendingan Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi, Universitas Negri Yogyakarta.

Isjoni. 2017. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: Alfabeta.

Komalasari, N.W. dkk. (2014). “Penerapan Metode Demonstrasi Berlandaskan Teori Montessori untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A”. Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 4 No 1. DOI: https://doi.org/10.23887/paud.v4i2.7971

Latif, Mukhtar. dkk. (2016). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi. Jakarta: Prenada Media.

Mardiarti, E. (2013). Peningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolas dengan Menggunakan Media Berbantuan Bahan Alam Paud Melati Kabupaten Lebong Tahun 2013/2014. Skripsi, Universitas Bengkulu.

Marselyna, A. (2016). Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Seni Melipat

Kertas di Paud Tunas Asa Kemiling Bandar Lampung Tahun 2016. Skripsi, IAIN Raden Intan Lampung.

Maryati, S. (2014). Peningkatan Kemampuan Motorik Halus dalam Kegiatan Mengayam dengan Metode Demonstrasi pada Peserta Dididk Kelompok B di RA Fatimah Suren, Kutoarja, Purworejo Tahun Ajaran 2013/2014.

Nariasih, N.W. dkk. (2014). “Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini” PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 2 No 1.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 lampiran V Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

Rahardjo, M. (2017)/ Study Kasus dalam Penelitian Kualitatif Konsep dan Prosedurnya, (Malang: UIN Malang, 2017), 3, http://scholar.google.co.id/ scholar_url?=http://repository.uin-malang.ac.id/1104/1/Studi-kasus-dalam-penelitian-kualitatif.pdf&hl=id&sa=X&scisig=AAGBfm2SMZEGxHBsHCbEgtxvtNDcNel1Xg&nossl=1&oi=scholarr. Diakses tanggal 03 Maret 2019.

Samsuddin, 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, B. (2015). Metode Pengembangan Fisik. Tangerang: Universitas Terbuka.

Susanto, A. 2017. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Bumi Aksara.

Downloads

Published

2022-06-28

How to Cite

Masruroh, M., & Abidin, Z. (2022). Metode Pembelajaran dalam Peningkatan Motorik Halus Anak Usia Dini. PRESCHOOL: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 1–11. https://doi.org/10.35719/preschool.v3i1.39