Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Beragama Melalui Bermain Peran pada Anak Usia 5-6 Tahun

Authors

  •   Vania Puspa Brian Pramesti   UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
  •   Riyas Rahmawati   UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

DOI:

https://doi.org/10.35719/preschool.v6i1.145

  Keywords:

religious moderation, role-playing, early childhood education, tolerance, character development

Abstract

Religious moderation needs to be instilled from an early age to foster tolerance, fairness, and respect for diversity in a multicultural society. However, many early childhood education institutions still face challenges in implementing these values through appropriate learning methods. This study aims to analyze the implementation of religious moderation values through role-playing activities for children aged 5–6 years at TK Pertiwi 23 Purwoharjo Banyuwangi. Using a qualitative field research approach, data were collected through observation, interviews, and documentation involving six informants consisting of the principal, teachers, and parents. The findings show that role-playing effectively develops tolerance, empathy, cooperation, and respect among children. During play, children learn to take turns, express feelings, and understand others’ perspectives in a joyful setting. The results support Vygotsky’s and Moeslichatoen’s theories, emphasizing that social interaction in play shapes moral and emotional development. Thus, role-playing serves as an effective strategy for integrating religious moderation values in early childhood education.

 

Abstrak

Moderasi beragama perlu ditanamkan sejak usia dini untuk menumbuhkan sikap toleransi, keadilan, dan penghargaan terhadap keberagaman dalam masyarakat multikultural. Namun, banyak lembaga PAUD masih menghadapi tantangan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut melalui metode pembelajaran yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan nilai-nilai moderasi beragama melalui kegiatan bermain peran pada anak usia 5–6 tahun di TK Pertiwi 23 Purwoharjo Banyuwangi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif lapangan dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang melibatkan enam informan, terdiri atas kepala sekolah, guru, dan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bermain peran efektif dalam mengembangkan sikap toleransi, empati, kerja sama, dan saling menghargai antar anak. Selama bermain, anak belajar bergiliran, mengekspresikan perasaan, serta memahami perspektif orang lain dalam suasana yang menyenangkan. Temuan ini mendukung teori Vygotsky dan Moeslichatoen yang menekankan pentingnya interaksi sosial dalam membentuk perkembangan moral dan emosional anak. Dengan demikian, bermain peran dapat menjadi strategi efektif dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di PAUD.

References

Alfina, Alisa, dan Rosyida Nurul Anwar. “Manajemen Sekolah Ramah Anak PAUD Inklusi.” Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 4, No. 1 (2020), 36-47. https://doi.org/10.33650/al-tanzim.v4i1.975.

Andini, Nur Ayni Sri. Metode Bermain Peran. Riau: DOTPLUS Publisher, 2021.

Departemen Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia. Pusat Data dan Informasi Pendidikan: Balitbang, 2004.

Dhieni, Nurbiana. “Metode Pengembangan Bahasa”. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.

Hasan, Muhammad., Milawati, Darodjat. Media Pembelajaran. CV Tahta Media Group, 2021.Musfiroh Tadkiroatun, “Bermain dan Permainan Anak” (Tanggerang: Universitas Terbuka, 2015), 106.

Lestari, Eka Puji. “Pelaksanaan Metode Bermain Peran untuk Mengembangkan Toleransi Anak”. Surakarta: UIN Raden Mas Said, 2022.Masliyana, “Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Anak Usia Dini,” Borneo Early Childhood Education and Humanity Journal, 2, No. 1 (2023): 42.

Madina, Nazwa., Furqon Effendy, Nurul F. Uswatun Khasanah, dan Devita. “Potret Moderasi Beragama di Desa Telangkah: Pluralisme dan Toleransi di Kalangan Pemuda.” Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 2, No. 8 (2024), 1274-1281.

Masliyana. “Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Anak Usia Dini.” Borneo Early Childhood Education and Humanity Journal, Vol. 2, No. 1 (2023), 41-51. https://doi.org/10.21093/bocah.v2i1.5744.

Moeslichatoen. Metode Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Bandung: Rineka Cipta, 2004.

Nasution, Nurul Fadillah, dan Erni Asneli Asbi. “Peran Pendamping Pelayanan Sosial Pada Anak dalam Program Rumah Pintar Di Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) Kota Medan.” Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2, No. 4 (2023), 530-540. https://doi.org/10.55123/sosmaniora.v2i4.2892.

Nugraha, Ali, dan Yeni Rachmawati. “Pengembangan Sosial Emosional”. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.Alisa Alfina dan Rosyida Nurul Anwar, “Manajemen Sekolah Ramah Anak PAUD Inklusi,” Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4, No. 1 (2020): 39.

Salsabila, Aulia. “Implementasi Metode Pembiasaan dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Anak Usia Dini”. Banda Aceh: UIN Ar-Raniry, 2024.Depdiknas, Undang-Undang Republik Indonesia, (Pusat Data dan Informasi Pendidikan: Balitbang), 2004, 4.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R and D. Bandung: Alfabeta, 2021.

Tadkiroatun, Musfiroh. “Bermain dan Permainan Anak”. Tanggerang: Universitas Terbuka, 2015.

Yulad, Moh. I, dan Agus Harianto. Bunga Rampai: Moderasi Beragama. Pasuruan: CV Basya Media Utama, 2021.

Downloads

Published

2025-05-30

How to Cite

Pramesti, V. P. B., & Rahmawati, R. (2025). Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Beragama Melalui Bermain Peran pada Anak Usia 5-6 Tahun. PRESCHOOL: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 9–18. https://doi.org/10.35719/preschool.v6i1.145